Lambat laun, perjuangan kemerdekaan Indonesia mengalami perubahan. Namun bukan berarti menghilangkan esensi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di pesantren sendiri pendidikan kemerdekaan masih terus diupayakan dengan menyediakan lembaga pendidikan atau membangun organisasi.
Dalam dialog Bulan Kemerdekaan 2024 bersama Jurnalisindependenbersatu.com (31 Agustus 2024), KH. Muhammad S.H.I., M.H selaku pengelola pesantren dan Kepala Sekolah SMK Miftahul Huda Rawalo menyampaikan memang kita ketahui setelah merdeka, arah perjuanganya mulai berbeda-beda. Dulu masyarakat berjuang melalui senjata, sekarang dengan mendirikan lembaga pendidikan atau membangun organisasi. Khususnya pesantren tetap menjadi ciri khas hasil pendidikannya ialah lulusannya memiliki Akhlakul Karimah. Namun tetap memiliki keahlian untuk adaptasi dengan perkembangan jaman.
Menurutnya kebiasaan dipesantren seperti belajar kitab kuning, istigosah, asmaul husna, sholat dhuha dan organisasi pelajar islam menjadi prioritas dalam metode pendidikan. Akan tetapi perkembangan IT di zaman seperti saat ini perlu juga dimanfaatkan oleh santri. Sedangkan untuk memaksimalkan layanan pendidikan dan lembaga pesantren, maka memadukan kurikulum SMK dengan konsep pendidikan berbasis pesantren menjadi kunci untuk menggaet minat masyarakat.
Secara keseluruhan layanan pendidikan di jenjang SMK berupaya mengikuti aturan atau program pemerintah. Di antaranya kerjasama dengan dunia usaha atau industri untuk menghasilkan siswa/i yang terampil sesuai dengan jurusannya (Teknik kendaraan Ringan atau Multimedia) dan dengan mendatangkan ahlinya untuk berpartisipasi dalam mengajar siswa di sekolah sehingga mereka di latih langsung oleh ahlinya untuk menciptakan produk atau layanan jasa yang sering dipesan konsumen.
Info Selengkapnya https://jurnalisindependenbersatu.com/2024/09/01/weekend-bersama-kyai-kh-muhammad-s-h-i-m-h-bahas-kemajuan-pesantren-pasca-kemerdekaan/