Di awal semester genap Bapak/ibu guru SMK Miftahul Huda Rawalo menerapkan budaya 3 S (Senyum, Salim dan Sapa). Budaya ini menjadi kegiatan lanjutan di semester ganjil dan menjadi awal yang baik untuk siswa siswi. Di pagi hari, guru menyambut siswa di depan gerbang sekolah untuk berjabat tangan dan memberikan senyuman dan sapaan kepada siswa dan orang tua siswa yang mengantar ke sekolah. Sedangkan setelah siswa mengikuti pelajar terakhir, siswa berjabat tangan dengan guru yang mengajar.
Penerapan budaya 3 S (Senyum, Salim dan Sapa) di lingkungan sekolah di harapakan dapat memiliki dampak positif bagi siswa siswi. Adapun beberapa manfaat dari penerapan budaya 3 S (Senyum, Salim dan Sapa) di lingkungan sekolah berupa meningkatkan nilai kesopanan, membangun sikap kepedulian, menumbuhkan interaksi yang baik, menciptakan lingkungan belajar yang ramah, nyaman dan menyenangkan, membantu mengurangi tingkat stress dan kecemasan di kalangan siswa, mempererat hubungan antara guru dan siswa serta membentuk karakter siswa yang positif dan berkepribadian baik.
Adanya penerapan budaya 3 S (Senyum, Salim dan Sapa) juga memiliki dampak positif bagi guru, diantaranya adalah mengenal kepribadian atau karakter dari siswa, selain itu juga sebagai sarana untuk memotivasi siswa, saling menghormati, memantau kehadiran siswa dan sarana menerapkan pendidikan karakter terhadap siswa.
.jpg)
